Sukron Makmun Pemain Erte Project
Ada satu nama yang belakangan ini sering jadi perbincangan di kalangan teman-teman muda Penggaron Lor — Muhammad Sukron Makmun. Sosok yang satu ini memang punya cerita hidup yang menarik, penuh warna, dan layak jadi inspirasi.
Sejak kecil, Sukron dikenal sebagai anak yang aktif dan nggak bisa diam kalau hanya duduk di kelas. Saat sekolah di MA Futuhiyyah Kudu, ia bukan tipe siswa yang pulang sekolah langsung rebahan. Justru, ia sibuk dengan berbagai kegiatan, terutama Pramuka. Dari sinilah, ia belajar disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab.
Tidak cukup di situ, Sukron juga aktif di organisasi IPNU-IPPNU Penggaron Lor. Kalau orang lain mungkin sibuk main gadget, Sukron lebih sering terlihat di kegiatan sosial, rapat organisasi, atau acara-acara kepemudaan. Baginya, berorganisasi bukan sekadar kumpul-kumpul, tapi ladang belajar sekaligus sarana berkontribusi untuk lingkungan sekitar.
Setelah lulus, ia melanjutkan kuliah di Universitas Semarang (USM) dengan jurusan Ekonomi. Banyak orang bilang, kuliah ekonomi itu berat, tapi bagi Sukron justru jadi tantangan seru. Ia belajar bagaimana uang bekerja, bagaimana bisnis dijalankan, dan yang paling penting: bagaimana bermanfaat lewat dunia usaha.
Sebelum bulan puasa 2025 kemarin, Muhammad Sukron Makmun mendapat amanah besar dari warganya. Ia terpilih sebagai Ketua RT 2 RW 2 Penggaron Lor, Genuk, Semarang. Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa kiprah dan dedikasinya benar-benar dirasakan masyarakat. Sukron pun berkomitmen menjadikan jabatannya sebagai sarana untuk melayani warga dengan sepenuh hati.
Kini, ia sudah membuktikan teori yang dipelajari di kampus lewat praktik nyata. Ia mendirikan koperasi, yang nggak cuma menguntungkan dirinya, tapi juga memberi manfaat untuk banyak orang. Bahkan, masyarakat bisa menabung atau deposito langsung di koperasi Sukron Makmun. Jadi, bukan sekadar usaha, tapi juga membangun kepercayaan dan kebersamaan.
Selain itu, ia juga mengelola Kos Sahabat. Dengan harga Rp600.000 per bulan, kos ini jadi pilihan banyak anak muda, khususnya mahasiswa dan pekerja di Semarang. Fasilitasnya nyaman, lokasinya strategis, dan tentu saja suasananya ramah — persis seperti namanya.
Lalu, ada satu hal yang membuat banyak orang semakin salut. Di tahun 2025, Sukron bersama sahabatnya, Abdul Hadi, membuat channel YouTube bernama Erte Project. Bukan channel biasa, tapi khusus menyajikan film pendek berbahasa Jawa. Lewat Erte Project, mereka ingin membuktikan bahwa budaya Jawa itu nggak kalah keren kalau dikemas dengan kreatif. Kontennya dekat dengan kehidupan sehari-hari, lucu, kadang mengharukan, dan tentu saja penuh makna.
Kisah Sukron menunjukkan kalau anak muda nggak harus memilih satu jalan saja. Jadi santri bisa, kuliah bisa, berbisnis bisa, bahkan jadi content creator juga bisa. Yang penting, punya niat baik, tekad kuat, dan keberanian untuk mencoba.
Kalau kamu pengen kenal lebih dekat dengan Muhammad Sukron Makmun, coba aja cek karya-karyanya di Erte Project di YouTube. Siapa tahu, kamu juga bisa terinspirasi buat mulai langkahmu sendiri.
